Rabu, 08 Juni 2016

Sabar

Satu kata beribu makna
Satu kata mudah namun susah
Satu kata yg katanya akan indah pada waktunya
Kapan?
Sabar aja

Setenang ketika sedang ada masalah, mengelus dada kemudian menghela nafas.
Sabar
Sesanggup menungguimu memberi asa untuk menyatukan keluarga kita.
Sabar
Setegar ragaku melewati restu yang tidak mudah direngkuh.
Sabar
Seindah menahan rindu untuk dicairkan di Sabtu malam Minggu.
Sabar
Setitik lelah dan payah ketika kita mulai jenuh.
Sabar

Lelaki tinggi tegap, berpenampilan rapih dan selalu wangi. Dengan tatapannya yg tajam dan tawanya yg renyah. Pinggang yg selalu nyaman sebagai tumpuan pelukan. Dada yg bidang sebagai rumah bersandar. Bahu yg menenangkan untukku sejajarkan.

Kapan kamu berani lagi menghadapi ultimatum ayahku?
Kapan kamu semangat lagi meyakinkan permintaan ibuku?
Kapan kamu manis lagi membujuk cemberutku?
Kapan kamu manja lagi menghabiskan senja denganku?
Kapan kamu menepati lagi janji-janjimu?
Kapan kamu kekeuh lagi mempertahankanku?
Kapan kamu ngambek lagi karena mereka tidak bisa menerima kehadiranku?
Kapan kamu berubah menjadi lebih dewasa lagi dg mempertanggungjawabkan kepastianku?
Sabar?

Apakah ada kata indah lain selain itu, sayang?
Mungkin kini sudah 349.785.036 kali kata itu aku tulis di lembaran kecil di balik saraf otakku.
Alasan-alasan yg logis membuatku tidak meragu. Ketakutanmu aku akan direpotkan oleh hal-hal sepele di rumah. Atau kamu takut aku lemah dihadapkan oleh semua itu? Aku tidak semanja itu, bos. Hidupku sudah cukup penuh atraksi. Siap atau tidak aku harus siap.

Aku bukan putri Solo yang kalo makan bisa ditinggal bikin pancake. Aku bukan putri raja yg selalu tampil mewah dan megah. Berkeliling istana dengan pasukan berkuda. Berkharisma indah dg sejuta pujian di depan mata. Aku terlahir dari rakyat jelata. Aku terbiasa berjalan diatas tanah. Aku tidak punya apa-apa. Sedangkan keluargamu bertitiskan darah raja. Yang terbiasa apa-apa selalu ada.
Inilah aku. Aku yg tidak ingin melihat orang lain sedih karena masalahku. Aku gadis biasa yg ambisius. Aku tidak bisa tinggal diam ketika ada yg menjatuhkan harkat dan martabat keluargaku. Aku tidak bisa duduk santai melihat orang lain bisa menjadi sesuatu. Aku selalu berusaha menampilkan yg terbaik dalam segala hal. Sudah ditempa sejak kecil bahwa aku harus bisa menjadi contoh dan selangkah lebih maju. Masihkah kamu meragukanku?

Untuk surprise impian yg gagal, sepotong kue tanpa lilin menyala, ataupun kado-kado yg terpita manis berwarna pink. Harapan dan do'a yg terus terucap di tiap tahun cukup menjadi suplemen untukku tetap berambisi dalam hidup. Seikat bunga mawar warna pink, boneka bear jumbo, atau sebatang coklat. Yaaah.. aku seperti wanita alay kebanyakan. Aku bisa apa jika tabunganmu telah kamu gelontorkan untuk mainan barumu. Ngambek? Aah.. Sabar.
Kamu memang tidak se-romantis pria kebanyakan. Sekedar mengucapkan selamat dan memposting fotoku-pun terlalu ribet untukmu. Antara kamu tidak ingin dipublish atau ada perasaan yg masih kamu jaga? Atau aku mungkin terlalu biasa untuk kamu kenalkan pada semesta. Ini pertanyaan retoris. Aku sudah tau apa yg harus aku lakukan. Sabar.

Untuk setiap permintaan yg aku panjatkan untukmu. Semua terjawab dengan 1 kata singkat.
Sabar.
Untuk hubungan yg terasa jalan ditempat.
Sampai kapan?
Sabar.

Kenapa "sabar" terlihat lebih sering mengisi benakmu ketimbang aku?
Aku sedang berproses menikmati kesabaranku. Menunggumu membuktikan sabarmu. Aku tetap manusia biasa yg butuh jawaban pasti. Kapan?
Kamu pasti juga jengah dengan jawaban "sabar", iya kan?
Mungkin sekarang aku yg terkesan memburumu, tapi jika nanti aku sudah mulai lesu dan kamu berbalik menagih kesanggupanku, kamu akan tau betapa lelahnya dikejar waktu.
Kadang aku berinisiatif, kenapa kita tidak balik kanan bubar jalan saja? Karena jalan yg kita lalui begitu terjal dan curam. Kaki-kakiku mulai lelah menapaki setiap jalan yg berliku tajam. Tapi kamu terus menggenggam tanganku dan meyakinkanku bahwa kita bisa melewati semuanya. Tidak akan menyerah. Perlahan tapi pasti.
Sabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan melayangkan opini-opini Anda dan berbagi bersama