Rabu, 27 September 2017

Selamat Bertambah Usia

Selamat bertambah usia untuk pria yg hampir 3th menemaniku meraih restu.

Setahun sudah berlalu, masih kuingat jelas bagaimana antusiasnya aku menyambut bulan September tahun lalu. Mulai ingin mempersiapkan kejutan hingga dekorasi kue. Semua planning telah kupikirkan sejak awal bulan hingga terealisasi sudah memberikan kue ulang tahun pertama untukmu selama ini. Kuingat jelas beberapa bulan sebelumnya kamu hanya ucapkan selamat ulang tahun lewat Whatsapp di tengah malam ketika usiaku bertambah. Aku tidak kecewa, aku sudah terbiasa. Setahun sudah berlalu semua itu. Kini, jangankan mempersiapkan kejutan, kue atau kado, mengirimkan ucapan untukmu saja kupikir seribu kali sejak awal bulan. Masih perlukah?

Aku tau kamu sudah sangat nyaman dengan kehidupanmu saat ini tanpaku.

Sudah kucoba tidak peduli dengan duniamu, tapi tidak bisa dibohongi semua itu hanya bertahan beberapa hari.
Sudah kucoba membenci, tapi tidak bisa dipungkiri kebaikanmu selama ini membuatku rendah hati.
Sudah kucoba melapangkan dada dan ikhlas menjalani semuanya lagi sendiri, tapi tidak sanggup kutepis bahwa aku mulai merasa sunyi dan sepi.

Terburai sudah mimpi-mimpi kita berdua terbawa angin.
Hilang sekejap membaur bersama embun pagi yang dingin.
Ego kita yang riuh seketika redam terpisah di tengah persimpangan.
Telah kamu pilih jalanmu sendiri meninggalkan harapanku yang kini hanya sebatas angan.
Terima kasih sudah meluangkan waktu untukku lagi selama ini.

Berbahagialah!

Cari wanita yang membuat orangtuamu tidak lagi canggung ketika datang berkunjung.
Cari wanita yang membuatmu menghentikan kesibukanmu hanya demi menjemputnya di ujung jalan.
Cari wanita yang gampang diajak kemana-mana dan asik berkumpul bersama teman-teman jalananmu.
Cari wanita yang membuatmu menurunkan ego ketika sedang kesal.
Cari wanita yang membuatmu sangat manja ketika bertemu.
Cari wanita yang baik tingkahnya dan menuruti segala perintah dan kemauanmu.

Do'aku masih sama seperti tiap hari sebelum kita menyerah. Semoga diberkahi hidupmu dan keluargamu dengan keselamatan, kesehatan dan limpahan rezeki. Semoga dimudahkan dan dilancarkan segala urusanmu. Bukan berarti ketika berhenti peduli aku juga berhenti mendo'akanmu. Do'a baik selalu aku panjatkan tiap waktu untukmu dan keluargamu.

Terlepas dari segala hinaan, tuduhan, cemoohan, dugaan, hingga pandangan buruk yang ditujukan padaku selama ini oleh mereka, aku lebih senang mengingat kebaikan mereka daripada semua itu. Wajar aku kecewa dan sakit hati. Tapi aku bersyukur, dengan begini kita tidak lagi terus menyusuri jalan yang salah. Jalan yang jika kita lanjutkan akan berujung kepedihan. Kuhapus sudah dendam dan rasa ingin membalasnya. Kita berdua sudah cukup tua untuk memikirkan hal tidak penting seperti itu. Mari kita lanjutkan hidup kita masing-masing.

Sesuai takdir yang telah ditetapkan.
Sesuai skenario yang telah dituliskan.
Sesuai peran yang kita mainkan.
Allah sudah siapkan segala kebaikan dalam tiap keputusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan melayangkan opini-opini Anda dan berbagi bersama