Pernah sekian lama kita berteman. Sebagai rekan kerja dan partner berbagi canda tawa. Tingkahmu yg kocak tidak pernah habis setiap hari kau suguhkan. Ada saja caramu membuat semuanya melemaskan otot yg menegang setelah notif di meeting pagi agar memperbaiki kinerja yg mengendur. Malam panjang yg selalu aku benci sering terlewati begitu saja. Tidak terasa. Kamu tidak hanya menghibur tapi juga berhati baik. Sifatmu yg tidak perhitungan dan keikhlasan memberi tumpangan membuat kami betah menyandingmu lebih dari sebagai teman. Mulutmu yg ceplas-ceplos membuat suasana yg jengah menjadi pecah. Tak heran kadang kamu ucap aib sebagian teman, kadang juga kamu umbar "percakapan rahasia"mu bersama pasangan. Tidak ada korban yg merasa tersakiti, kami menikmatinya. Asal semua masih dalam kontrol kendali. Aku pernah berpikir, enak ya jadi kamu, gampang membaur dg orang-orang di sekitar, menyenangkan banyak orang, membuatmu disukai mereka tanpa jaim dan tampil tanpa topeng.
Hari terasa sepi ketika ID Cardmu tidak mendekati mesin check log. Suasana workstation yg panas semakin memanas dg komando-komando dari leader yg (katanya) tegas. Kehadiranmu sangat dinanti semesta. Masih tergurat dg sangat jelas pujian-pujianmu ketika memandangiku. Kamu lebih cantik, Sist. :)
Di balik penampilan tomboy dan sikap premanmu kamu tetaplah seorang wanita yg tidak lupa melukis eyeliner setiap kali selesai mencuci muka. Memakai parfum beraroma manis dan merawat rambut yg tergerai indah. Kepedulianmu kepada sesama tidak berlaku hanya untuk teman terdekat. Semua pernah merasakan kamu kepoin, gosipin, ketawain, hingga kamu kasihin. Kita pernah berselisih paham. Ketika ada mulut tetangga yg mungkin saja sedang menganga tidak tepat pada waktunya, kamu nuduh aku ganjen ke seorang yg saat itu sedang menjadi daftar inceranmu. Haha. I'm not as pretty as they say, Sist. You got it! :)
Nyanyi bareng, jalan-jalan bareng, makan-makan, ngemil, mantai sampai foto-foto ga jelas. Pernah kok. Aku suka caramu menikmati hidup. Kamu tidak pernah mengeluh untuk menyenangkan orang-orang di sekitarmu. Memberi tanpa pamrih. Tidak terlalu memusingkan kepala ketika masalah melanda. Ajari aku untuk itu, pliss! Tidak ada yg salah dibesarkan oleh super single mom. Mungkin kamu hanya rindu belaian seorang ayah. Hingga kamu begitu terlena mencintai priamu sepenuh-penuhnya. Tingkahmu memang sangar tapi kamu selalu gagal menyembunyikan air mata yg kamu teteskan diatas wastafle. Mereka hanya para bajingan yg tidak pernah menghargai tulusnya hati yg menyayangi. Mereka lupa bahwa kehadiran mereka memberikan kenyamanan yg membuatmu rela memberikan pengorbanan yg besar. Mereka memang ga pantes untuk dipertahankan. Sampe akhirnya kamu kehilangan kontrol atas dirimu sendiri. Melakukan hal-hal yg hanya akan menenangkan diri. Tak ayal kadang kaupun melakukan sesuatu yg tak sesuai hati nurani. Itu yg tidak perlu dicontoh.
Di balik penampilan tomboy dan sikap premanmu kamu tetaplah seorang wanita yg tidak lupa melukis eyeliner setiap kali selesai mencuci muka. Memakai parfum beraroma manis dan merawat rambut yg tergerai indah. Kepedulianmu kepada sesama tidak berlaku hanya untuk teman terdekat. Semua pernah merasakan kamu kepoin, gosipin, ketawain, hingga kamu kasihin. Kita pernah berselisih paham. Ketika ada mulut tetangga yg mungkin saja sedang menganga tidak tepat pada waktunya, kamu nuduh aku ganjen ke seorang yg saat itu sedang menjadi daftar inceranmu. Haha. I'm not as pretty as they say, Sist. You got it! :)
Nyanyi bareng, jalan-jalan bareng, makan-makan, ngemil, mantai sampai foto-foto ga jelas. Pernah kok. Aku suka caramu menikmati hidup. Kamu tidak pernah mengeluh untuk menyenangkan orang-orang di sekitarmu. Memberi tanpa pamrih. Tidak terlalu memusingkan kepala ketika masalah melanda. Ajari aku untuk itu, pliss! Tidak ada yg salah dibesarkan oleh super single mom. Mungkin kamu hanya rindu belaian seorang ayah. Hingga kamu begitu terlena mencintai priamu sepenuh-penuhnya. Tingkahmu memang sangar tapi kamu selalu gagal menyembunyikan air mata yg kamu teteskan diatas wastafle. Mereka hanya para bajingan yg tidak pernah menghargai tulusnya hati yg menyayangi. Mereka lupa bahwa kehadiran mereka memberikan kenyamanan yg membuatmu rela memberikan pengorbanan yg besar. Mereka memang ga pantes untuk dipertahankan. Sampe akhirnya kamu kehilangan kontrol atas dirimu sendiri. Melakukan hal-hal yg hanya akan menenangkan diri. Tak ayal kadang kaupun melakukan sesuatu yg tak sesuai hati nurani. Itu yg tidak perlu dicontoh.
Kini, do'amu dan bahkan ribuan do'a-do'a orangtuamu direalisasikanNya. Tuhan mengirim seorang pria sesungguhnya untukmu. Dirimu yg dipandang hina oleh sebagian kaum bajingan telah sah dipersunting oleh sebenar-benarnya lelaki. Tuhan memang tidak pernah tidur, Sist. Berbahagialah, pria pilihan ini memilihmu sebagai teman hidup di dunia ini. Kamu yg memiliki tulusnya hati pantas mendapatkan dia yang gagah berani. Dia yg mendatangi ibumu untuk memintamu di sisi, dia yg dg tegas melarangmu tidak mengulangi kebiasan burukmu yg jelas menyalahi perintah Ilahi, dia yg dg bangga datang bersama keluarganya memberimu sesaji. Jangan mengeluh atas sikapnya yg suka mengatur, dia hanya ingin melihat hidupmu lebih teratur. Berbahagialah kawan!! Sudah jelas takdir Tuhan tidak pernah terlawan, semua sudah sesuai takaran. Kamu yg dulu menjadi bunga di jalanan kini telah halal bersama seorang penyempurna iman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan melayangkan opini-opini Anda dan berbagi bersama