Jumat, 08 Januari 2016

Are you Mr. Right ?

Keinginan yang menggebu bergejolak tiap kali tatap kita saling bertemu. Derasnya aliran di sepanjang urat nadi membuat genggaman di sela jemari semakin erat. Kerinduan yang bersatu padu dengan ketenangan membuat peluk semakin menghangat di tengah hari-hari yang penat. Dekapmu yg selalu menderu membuat satu persatu beban dalam hidup meluruh. Memandangi senyumanmu, tatapan teduhmu, membuat pertemuan hari ini ditutup dengan syahdu.

Still feel unbelieveable with everything right now. You are here, back to my side. Attending my nighty dream, giving a new hope, returning my strengthen, lifting my sadness up, sharing and caring in my messy day, holding on tightly and fighting back together. ❤❤❤

Genggaman yg mulai merenggang kini kembali merapat lebih erat. Benih-benih kebencian dan dendam kembali berubah menjadi rindu yg semakin mendalam. Keinginan hati masih sama seperti dulu. Ingin selalu bersama. Tapi apalah daya jika masih ada satu hati yg belom sepenuhnya seirama. Berjuang bersama adalah misi yg sempat tertunda dan kini mulai dilakukan lagi. Tidak akan pernah menyerah lagi dalam keadaan apapun adalah ikrar yg sampai kapanpun akan dipegang teguh. Kita tidak lagi memaksakan keadaan agar selalu berjalan beriringan. Kini kita hanya bisa mengikuti alur cerita yg ada sesuai keadaan yg disuguhkan. Terus memaksa bersama hanya akan membuat salah satu pihak terbebani dan akhirnya menyerah. Sekuat apapun kita memaksa agar selalu bersama tapi jika takdir kita ga sama buat apa ? Percuma. Aku bukan lagi gadis kecil yg segala permintaan harus dituruti dan ngambek jika janji tidak ditepati. Kini aku belajar introspeksi, mawas diri dan berserah diri. Aku bukan lagi ingin mencari 'siapa yg salah' ketika kita tidak searah, aku tidak lagi selalu menuduh 'kamu dimana ?' tiap waktu hanya untuk memastikan kamu tidak melakukan kesalahan yg sama. Aku sadar! Aku mengerti! Hasil akhir itu nomor sekian. Yg paling penting adalah kita akan selalu berusaha dan gaakan pernah menyerah meyakinkan pada semua kalo kita bisa menghadapi dunia ke depan bersama.

Pernah aku ingin berubah hanya demi mendapat nilai layak di mata keluargamu. Mungkin hingga saat ini bahkan aku masih berusaha mencari dan mengubah sedikit demi sedikit segala aspek di dalam hidupku. Meskipun aku merasa sedikit ga nyaman, tapi setidaknya aku ga akan lagi kehilangan nyamannya bahumu di akhir senja di hidupku.
Aku ingin sekali segera mendapat restu dari mereka. Bukan, bukan aku ingin buru-buru menyandang predikat menantu. Tapi aku hanya ingin memusnahkan segala ragu yang selalu membelenggu. Bukan, bukan aku ingin buru-buru memaksamu menjadi satpam 24 jam untukku. Tapi aku hanya ingin kita bisa selalu menjaga satu sama lain meskipun tidak selalu dekat. Bukan, bukan aku ingin buru-buru mengucap ijab. Tapi aku hanya ingin merealisasikan janji-janji yg selama ini terucap. Tidak bisa dipungkiri rasa takut selalu mengalami gejala akut. Aku yg pernah merasakan ditinggalin kamu, otomatis menjadi warning agar aku tidak terlalu yakin seperti dulu. Kadang aku seringkali dilema, sama seperti dulu, apakah hubungan ini akan happy ending seperti di buku-buku dongeng yg sering aku baca ? Apakah perjuangan kita ini akan membuahkan hasil ? Apakah kamu memang benar jawaban untuk segala kerisauan di setiap malamku ? Apakah kamu penggenap segala kekurangan ini ? Apakah kamu setter untuk setiap trouble yg aku temui di dalam hidup ? Apa kamu obat untuk menghandle tabiat burukku yg membandel ? Apakah benar kamu orangnya ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan melayangkan opini-opini Anda dan berbagi bersama