Kamis, 11 Januari 2018

ANOTHER ENTER

Kamu pernah merasa jatuh terperosok sedalam-dalamnya ke dalam jurang kekecewaan?
Sama.
Kamu pernah merasa dianggap tidak ada di tengah kebersamaan?
Sama.
Kamu pernah berjuang mati-matian mempertahankan seseorang tapi malah dibalas sebuah pengkhianatan?
Sama.
Kamu pernah berusaha sekuat tenaga tampil terbaik demi diterima dalam sebuah lingkungan sampai kadang kamu harus menjadi orang lain?
Sama.

Di balik sebuah pedihnya kesendirian, kamu tidak sendiri. Banyak yang pernah mengalami.
Di balik sebuah perihnya pengkhianatan, kamu bukan satu-satunya korban. Banyak yang pernah merasakan.
Di balik sebuah ekspektasi yang melambung tinggi, kamu tidak perlu susah payah menghabiskan energi dengan terlalu menangisi yang sudah memutuskan pergi. Banyak orang-orang di luar sana yang sanggup memberi dan berbagi.

Setelah membalikkan hati orang yang selama ini aku percaya untuk pergi meninggalkan, aku tidak paham apa rencana Tuhan.
Yang aku tau, harapan yang aku bangun selama ini hancur berantakan.
Kepercayaan yang aku tanam selama bertahun-tahun lenyap terhempaskan.
Entah sudah berapa lama waktu yang aku habiskan untuk membangun semuanya. 
Entah sudah berapa banyak pengorbanan yang aku berikan.
Entah sudah berapa hati yang aku patahkan.
Entah sudah tidak lagi terhitung perjuanganku mempertahankan.
Tidak pernah aku sangka sebelumnya, rencana Tuhan seperti ini. Pria yang dulu aku puja dan aku sebut dalam do'a, yang aku perjuangkan mati-matian, yang aku pertahankan dengan berbagai macam alasan, ternyata bukan dia yang aku butuhkan. Bukan dia yang terbaik menurut versi Tuhan.

Di balik hati yang kosong tak bertuan, diam-diam Tuhan sudah siapkan.
Seorang pria yang tidak pernah aku sangka kehadirannya sebelumnya.
Aku tidak pernah berdo'a untuk segera meminta pengganti.
Tapi Tuhan datangkan untuk memperbaiki keadaan.
Pria yang lebih bertanggung jawab.
Pria yang lebih taat.
Pria yang lebih dewasa.
Pria yang pinter ngemong.
Pria yang punya visi masa depan jelas.
Pria yang berani mengutarakan maksudnya di depan ayah dan ibu.
Pria yang punya niat tulus dan baik untuk menyegerakan.
Sungguh aku dibuat heran dengan pertemuan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Aku dibuatnya begitu cepat yakin.
Aku dibuatnya begitu nyaman.
Aku dibuatnya kembali memiliki harapan.
Aku dibuatnya begitu berrsyukur atas keputusan Tuhan.
Aku dibuatnya jatuh hati setiap hari.
Aku dibuatnya siap menghadapi segalanya di masa depan.

Terima kasih Tuhan.
RencanaMu sungguh sangat membahagiakan.
Jauh lebih indah dari sekedar harapan.

Terima kasih Tuhan.
KeputusanMu kemarin membuatku sadar bahwa tidak ada yang perlu disesalkan.
Kehadirannya kini mampu mengalihkan perhatian. 

 Terima kasih Tuhan.
 KuasaMu mematahkan hatiku semata bertujuan untuk semakin mendewasakan.
Engkau gantikan orang yang dengan sadar meninggalkan tanpa alasan dengan orang yang kini pandai membahagiakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan melayangkan opini-opini Anda dan berbagi bersama