Selamat malam, bos ? Gimana kerjanya hari ini ? Lancar kan ? Jangan lupa makan dan istirahat yg cukup yaa.
Akhir-akhir ini badanku tidak karuan. Punggungku terasa pegal sekali. Ingin sekali duduk selonjoran di teras bersamamu. Memandangi bintang-bintang di langit yg bertaburan sambil menyeruput segelas cappucino berdua. Mungkin dg pijatan-pijatan kecil dapat sedikit meringankan sakitnya. Moodku yg belakangan ini ancur juga membuat tiap konsentrasiku buyar. Tidur dipangkuanmu dg mengusap rambutku manja mungkin adalah pereda segalanya. Sayangnya, mungkin kamu sedang capek dg kerjaan yg menumpuk hari ini. Hingga belom ada waktu untuk menemuiku. Jaga kesehatan ya bos. :)
Lihatlah ke atas meja kecil di dekat kulkas di ruang makan. Beberapa undangan tergeletak disana. Dari saudara dan teman-teman kecilku yg usianya bahkan tidak jauh dariku. Begitu cepatnya mereka bertumbuhkembang. Setelah prosesi perpisahan dulu, kita telah terpisah sekian waktu, jarak jauh yg ditempuh dan kesibukan yg sama2 menjemu, membuat kita sama2 tidak sempat bertemu. Waktu berlalu dan kini kalian telah menemukan belahan jiwa untuk menempuh kehidupan yg baru. Ahh.. sudahlah tunggu saja giliranku. Tak perlu kalian mencercaku dengan pertanyaan2 berulang yg semu. Aku harap kalian akan sabar menunggu. Seperti do'aku yg tidak pernah putus tiap waktu.
Memilihmu tak ubahnya seperti ketika aku memilih baju tiap pagi di dalam lemari. Bingung. Begitu banyak pilihan disana. Butuh waktu untuk mencobanya satu persatu. Kadang aku salah kostum, kadang aku merasa sangat fit, kadang juga aku merasa bosan dan merasa tidak memiliki pilihan. Memakai yg itu2 saja. Padahal begitu banyak pilihan disana. Ingin selalu memiliki yg berbeda dan baru di tiap kesempatan. Mungkin juga terkadang kita sangat butuh saran orang lain untuk memilihkannya ato sekedar memuji pilihan kita. Tapi aku sadar, sebuah hubungan tidak se-sepele itu.
Ketika usiaku masih belasan, short relationship bisa dibilang adalah sebuah part time di waktuku. Tidak ada yg sulit. Menyukai, pendekatan, merasa nyaman, jadian, kemudian memutuskan berteman adalah tahapan yg lumrah. Tidak ada kesan dan batasan untuk beralasan meninggalkan. Hubungan seumur jagung, sebiji semangka, seujung kuku, atau sepanjang galah. Tipenyapun beragam, dari anak motor, gamer, ketua organisasi, vokalis band, hingga anak alay. Iiiiw. (^o^)v Kini, seiring berjalannya detak jarum jam yg berganti hari menjadi bulan2an. Setiap hubungan itu memiliki arti. Setiap momen yg dilakukan memberikan kesan yg berarti. Berbeda orang, tempat, waktu dan caranya masing2. Kalo dulu begitu mudah mengabaikan karena memang banyak tersuguhkan pilihan. Kini bukan hanya memilih tapi harus lebih pintar memilah. Kini bukan hanya ucapan selamat pagi yg menjadi penyemangat tapi juga kehadirannya di tiap pagi untuk menemani. Tipenyapun bukan lagi sekedar anak gaul di tiap ekskul. Tapi pribadi yg bukan hanya aktif tapi juga memiliki tanggung jawab penuh. Bukan hanya kegiatan tapi juga berpenghasilan. Bukan lagi mereka yg suka ngajak nongkrong pake uang jatah tiap bulan, tapi mereka yg sudah mulai mecukupi sendiri tiap kebutuhan. Bukan lagi janji tiap weekend untuk liburan, tapi kepastian bersama untuk menjalani kehidupan. Bukan, bukan karena menumpuknya undangan di tiap sudut ruangan, bukan juga omongan syirik tetangga kiri dan kanan, tapi karena sebuah fase yg memang mengharuskan untuk menemukan kemudian menyandingkan.
Bukan lagi hubungan backstreet, aku lebih menghargai dan bangga dengan hubungan yg diketahui keluarga dan semua kerabat. Aku bukan lagi abg ataupun remaja yg hobi berkencan, kini aku lebih nyaman menjalani hubungan dengan sebuah ikatan. Siap tidak siap inilah fase itu. Hati ini tidak akan mudah meleleh hanya dengan sekedar ajakan ato pemberian. Bukan itu yg aku butuhkan. Kepastian kedepan lebih dari semua apalah2 yg ditawarkan. Aku tidak lagi menginginkan seorang pria penuh pesona yg diidamkan banyak wanita, ato pria yg pandai memikat kebanyakan wanita dengan keahliannya, ato pria yg dg kerennya berpenampilan dari pemberian orangtua. Bukan itu! Kini yg aku butuhkan adalah kamu yg sudah mandiri mengatasi segala keruwetan dalam diri. Menyelesaikan studi dengan percaya diri. Berbekal keahlian yg mumpuni mendapatkan posisi dan mencukupi ini itu dengan hasil keringat sendiri. Ringan dalam memberi dan mengasihi. Pintar menempatkan diri di berbagai situasi. Menjadi panutan untukku. Sebagai penunjuk arah dan menuntunku ketika aku tersesat menjalani hari2. Menjadi kakak dan partner sejalan. Sebagai pembimbingku. Aku anak pertama dan seorang kakak dalam keluarga. Aku kadang sok berkuasa, aku dituntut serba bisa, aku dijadikan contoh yg sangat berpengaruh dalam keluarga. Tapi aku juga butuh sosok kakak yg juga bersikap seperti itu. Melindungi, mengayomi, membela sekaligus menyayangi. Menjadi pemimpin dalam hidupku. Sebagai pengatur sekaligus pengingat. Berani tegas ketika aku berlaku salah dan juga dg lugas menjelaskan ketika aku lupa. Mengubah tuntutan menjadi kesepakatan. Menjadi pahlawan. Sebagai pejuang dan pelindungku. Ketika aku dalam masalah, kamulah orang pertama yg aku cari dan hanya kamulah orang yg bisa mengatasi. Pendapat dan saranmu yg menyejukkan hati membuatku tidak akan memilih apalagi mencari yg lain lagi. Aku adalah orang satu2nya akan dengan semangat menceritakan bagaimana beruntungnya aku mendapatkanmu di dunia ini. Tidak akan hentinya aku bersyukur kepada Sang Pemberi.
Mereka bisa saja mengataiku begitu bodoh karena masih meratapi yg telah pergi. Itu semua karena kini aku menjalaninya dg sepenuh hati. Aku bukan lagi seorang penakluk sejati yg dg mudahnya bergonta-ganti. Aku kini berusaha tampil terbaik untuk dipilih. Tapi jangan salah, sayang. Aku tidak akan menanggapi semua halusinasi itu ketika waktu telah benar2 siap menemui. Aku hanya berusaha menjadi dan akan memberikanmu yg terbaik agar apa yg aku harapkan darimupun adalah yg terbaik. Tenanglah! bersabarlah! karena kini aku sedang menata hati agar ketika nanti kamu yakin untuk menyatukan hati, kita dapat seutuhnya saling memiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan melayangkan opini-opini Anda dan berbagi bersama